SOROT BALI, DENPASAR – Drs. I Gusti Bagus Arthanegara.SH.MH. M.Pd, yang juga merupakan Ketua YPLP IKIP PGRI Bali menyampaikan, Wawasan Kebangsaan adalah penataan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus berjalan diatas rel kesepakatan bersama yakni Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi landasan negara kita sehingga memperkokoh konsep wawasan kebangsaan kita, selain itu wawasan kebangsaan akan memberikan gambaran dan arahan yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa kita untuk itu penanaman wawasan kebangsaan ini hendaknya digunakan secara aktif agar permasalahan bangsa dan negara yang mengarah kepada lunturnya idiologi negara tidak akan terjadi sehingga wawasan kebangsaan dapat memberikan jaminan atas tercapainya kepentingan nasional baik didalam maupun di luar negeri.
“ Maka Wawasan Kebangsaan merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam memimpin sebuah Organisasi, “ Kata I Gusti Bagus Arthanegara, saat diwawancara oleh awak media diruang kerjanya, Rabu (5/7).
“ Menurut Arthanegara, dalam beroganisasi manfaatnya sangat banyak seperti pengalaman yang saya alami yaitu sejak masa SMA sampai Mahasiswa dirinya sudah menjadi pengurus organisasi Kesiswaan di Perguruan Tinggi, saat itu Arthanegara (red) menjadi Ketua Senat Mahasiswa selain itu di Masyarakat ia juga menjadi Ketua KNPI Bali dan banyak Kegiatan kegiatan lainnya sampai ke Partai Politikpun diikutinya, “ Secara pribadi apa yang saya rasakan adalah kalau terjun ke organisasi modal kita harus kritis, kita harus cerdas dan berilmu sebab kalau tidak demikian kita mudah diombang ambingkan dan selain itu kita harus mempunyai wawasan kebangsaan kuat maka dengan modal itulah saya bisa memimpin sebuah organisasi.” Ujarnya.
“ Lebih lanjut ia menyampaikan pengalamannya sewaktu sekolah di Negara China, Ketika Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Negara China maka kita harus bisa menentukan sikap apakah mau pulang atau dicabut Paspor nya dan banyak teman teman saya yang tidak pulang karena Wawasan Kebangsaannya dia kurang karena dia melihat sebuah kemewahan saat sekolah di China yakni pagi pagi sudah bisa minum bir, Namun saya keterpanggilannya beda dengan teman teman sehingga lebih baik saya memilih untuk pulang ke Indonesia hal itu karena nilai nilai Wawasan kebangsaan yang kokoh yang saya miliki dan falsafah Negara kita berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa masih kuat di dalam hidup saya.
Pengalaman lainnya juga dibeberkan Arthanegara, yakni waktu dirinya menjadi Ketua Senat Mahasiswa di Univesitas Udayana Denpasar, saat itu persis di Jakarta terjadi meletus Peristiwa Malari, dan di bali kita kumpul seluruh senat waktu itu terjadi satu dialoh, ia mengatakan, “ Burung sudah terbang ke udara kenapa kita masih diam saja di Bali ayo kita kita Demontrasi itu ajakan teman teman tetapi karena saya punya pengalaman Organisasi maka saya langsung angkat tangan, betul burung itu sudah terbang ke udara tetapi kita tidak tahu apakah burung itu belok kekiri atau ke kanan, itu artinya apakah Demontrasi itu ditunggangi atau tidak maka akhirnya kita tidak ada melakukan Demontrasi di bali,
Begitu juga saat saya memimpin organisari KNPI dibali berbagai macam orang ada didalamnya seperti, HMI, Golkar, dan lainnya untuk itu kita harus cerdas dan mempunyai pemikiran kritis maka dengan menanamkan nilai nilai kebangsaan, kita bisa menilai hal hal yang bermanfaat dan tidak akan terjebak masalah didalamnya oleh karena itu maka sebuah Organisasi dan nilai nilai Wawasan kebangsaan sangat penting sekali dimiliki seorang pemimpin sehingga kita tidak gampang di ombang ambingkan apalagi kita sebagai bangsa indonesia jangan sampai terkotak kotak atau terpecah belah.” Terang Arthanegara.
“ Untuk itu Saya berharap kepada anak anak muda dalam berorganisasi jangan hanya cerdas dalam ber ilmu saja namun iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan terhadap Pancasila serta UUD 45 harus di yakini kebenarannya selain itu wawasan kebangsaan harus juga dipahami karena itu modal kita, terutama pada waktu kita ada di luar negeri maka nilai nilai budaya dan kebangsaan kita bisa kita jaga dan kita tidak akan terpengaruh dengan budaya luar,” tutupnya.(*).