SOROT BALI, SINGARAJA, – Gubernur Bali Wayan Koster mengaku optimis target pajak di sektor pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar Rp 125 miliar akan terpenuhi. Hal itu dikatakan Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau Kantor UPTD Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (PPRD) Provinsi Bali atau Kantor Samsat Buleleng di Desa Baktiseraga, Kabupaten Buleleng, Rabu (3/8).
Menurutnya, target PKB di Buleleng yang semula sebesar Rp 95 miliar digenjot agar lebih maksimal menjadi target ekstra sebesar Rp 125 miliar. Walaupun diperiode Agustus 2022 ini baru tercapai Rp 60 miliar lebih namun pihaknya mengaku target itu akan dapat tercapai seiring membaiknya kondisi ekonomi, terlebih kasus Covid-19 cenderung stabil dan kondusif.
“Dalam waktu enam bulan ini sudah tercapai sebesar 48 persen dari total target Rp.125 miliar, Saya yakin kondisi ekonomi kita akan semakin membaik karena pandemi Covid-19 sudah stabil dan kondusif. Terlebih pemulihan pariwisata dan ekonomi mulai terjadi sejak April lalu dan akan semakin baik. Saya kira kemampuan masyarakat akan meningkat termasuk membeli kendaraan,” Kata Koster.
“ Selain itu Gubernur Koster juga langsung berkeliling kantor dan menyapa warga yang tengah mengurus pembayaran pajak. Sebagian besar mereka melakukan kewajiban pembayaran pajak reguler. Namun ada juga wajib pajak yang kebetulan telat membayar pajak, dan merasa terbantu dengan kebijakan pemutihan bunga dan denda yang kembali diberlakukan.
Salah Wajib pajak, yang bernama Ni Kadek Kusumayeni mengaku sebelumnya tidak dapat membayar pajak kendaraan akibat imbas pandemi Covid-19.
“Ya saya sangat terbantu dengan program pemutihan ini. Karena tidak ada denda dan tidak menjadi beban. Soalnya kadang lupa tidak bayar telat sehari. Kebetulan ini telatnya dihitung satu bulan,” ungkap Ni Kadek Kusumayeni.
Gubernur koster juga apresiasi layanan samsat drive thru, Selain memberikan pelayanan samsat yang cepat dan efisien hanya berlangsung sekitar 2 menit, ditempat tersebut Gubernur Koster juga sempat membayarkan salah satu warga yang tengah membayar pajak sebesar Rp 700 ribu.
“ Menurutnya, secara umum pelayanan samsat di sini sudah baik. Terutama samsat drive thru yang hanya perlu waktu dua menit dari standar lima menit, dan ternyata di sini bisa lebih cepat. Itu kan bagus inovasi yang luar biasa. Semakin cepat semakin bagus. Karena itu saya usulkan layanan samsat drive thru ini menjadi layanan Gelis Sambul. kalau Bahasa Buleleng layanan cepet-cepetan,” Ucap Gubernur Koster.
“Kebijakan pemutihan dan pemberian keringanan bagi penunggak pajak, maupun yang tertunda lama balik nama sangat menolong masyarakat.Ini juga momentum yang tepat setelah dua tahun pandemi,Masyarakat diberi diskon keringanan bebas denda dan bunga,” ucapnya.
Phaknya juga akan terus mendorong pendapatan daerah karena ekspansi pembangunan infrastruktur di Bali yang memerlukan sokongan dana yang cukup besar. “Ini yang membuat saya harus turun ke lapangan memberikan semangat. Saya kira target akan tercapai, karena ke depan kurva ekonomi akan semakin baik, bukan stagnan apalagi memburuk,” ujarnya optimis.
Berdasarkan data di UPTD Samsat Buleleng, realisasi PKB hingga 2 Agustus 2022, sudah tercapai Rp 60 miliar lebih atau 62 persen lebih dari target sebesar Rp 96 miliar lebih. Sedangkan untuk realisasi BBNKB sudah terealisasi sebesar Rp 32 miliar lebih atau 51 persen dari target Rp 62 miliar lebih. Sedangan untuk realisasi target extra effort Gubernur dengan target sebesar Rp 125 miliar, saat ini tercapai Rp 60 miliar atau 48 persen.
“ Sementara Kepala UPTD Samsat Buleleng I Gusti Nyoman Adi Wijaya menyampaikan, akan menggenjot realisasi pajak kendaraan bermotor hingga ke angka maksimal. Untuk itu berbagai langkah inovasi layanan dilakukan agar target kerja tercapai. Inovasi itu diantaranya ada samsat drive thru, layanan door to door dan layanan samsat keliling serta samsat kerti ke desa-desa yang diterapkan Kantor Samsat Buleleng. ”Kita juga lakukan razia gabungan untuk melacak bagi yang belum membayar pajak atau balik nama. Ini yang kami kejar karena sangat efektif. Langkah inovasi ini juga akan mengungkap data kendaraan apakah masih dimiliki, terjual, atau rusak,” ujarnya.(*).