SOROT BALI, DENPASAR – Masa liburan sekolah SMK PGRI 3 Denpasar melaksanakan kegiatan kegiatan yang positif seperti, Pasraman Kilat dimana kegitan ini hanya dilakukan satu hari yakni Rabu, 28 Desember 2022 yang dimulai pagi hari sampai selesai, yang mana tujuan digelarnya pasraman kilat ini adalah untuk memperkenalkan Ajeg Bali, dan diharapkan dengan kegiatan ini anak anak tidak melakukan hal hal yang negatif seperti, trek trekan dijalan raya, kenakalan remaja, miras dan narkoba,” Kata Wakasek Humas SMK PGRI 3 Denpasar, I Nengah Karji, SE. M.Pd, dengan awak media disela sela kegiatan.” Rabu, ( 28/12/2022).
“ Lebih lanjut Nengah Karji mengatakan, Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan yang dilakukan para siswa, yakni menggelar Pasraman kilat karena hal itu sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Bali, yakni dengan tujuan untuk memperkenalkan ajeg bali, dengan dilaksanakan pasraman kilat anak anak punya keterampilan sehingga apa yang sudah diajarkan dan dibimbing nantinya dapat membantu anak anak dalam kegiatan menyama braya di masyarakat seperti, membantu membuat klatkat, kemudian bagaimana membuat pejati, dan bagaimana cara membuat lawar, dan itu merupakan makanan ciri khas bali, jangan kita mendengar lawar tapi membuatnya tidak bisa dan rugi kita di bali kalau tidak bisa membuat lawar hanya menikmati saja.
“ Walaupun jaman sekarang ini serba instan namun budaya ini kita tidak bisa abaikan begitu saja, yakni mengajegkan budaya bali , maka dalam hal ini sekolah mempersiapkan anak anak dalam kegiatan pasraman kilat,” ujar Nengah Karji.
“Sementara Ketua Panitia kegiatan, Made Suagiartana. SST. Par. Mengatakan, pelaksanan kegiatan pasraman kilat yang dilaksanaan ini adalah kegiatan untuk mengajegkan budaya bali, yaitu mengisi waktu libur dengan tidak melakukan kegiatan yang negatif seperti, kebut kebutan dijalan raya, atau trek trekan dan kenakalan remaja lainnya, kita ajak mereka kesekolah kita salurkan dengan hal hal yang positif seperti pasraman kilat.” Kata Made Sugiartana.
“ Ia menambahkan, kegiatan pasraman kilat meliputi, peragaan busana adat ke pura yang mana anak anak diberikan teori dan praktek dengan cara berbusana adat ke pura, dan dilanjutkan dengan Darma wacana bahasa bali, puisi bahasa bali, nyurat aksara bali, ngelawar, buat pejati, canang sari, ngulat kelatkat dan ngulat sengkui, diharapkan dari kegiatan ini anak anak punya pengalaman, punya keterampilan tentunya nanti selain mereka kerja di hotel pastinya mereka tidak terlepas dari bermasyarakat, baik dirumah, dibanjar, didesa, paling tidak kegiatan ini untuk bekal diri sendiri dulu dan selanjutnya mereka bisa terapkan dimasyarakat.
Dan ini baru kegiatan dasar nantinya kita akan kembangkan lagi , dengan kemajuan TI Sekarang kita tidak mau budaya bali yang luhur ini dilupakan , agar banlance TI berjalan dan budaya bali juga berjalan,” tambahnya.
Terkait merdeka belajar, Made sugiartana mengatakan, kegiatan pasrama kilat ini salah satunya dari rangkaian merdeka belajar, yakni lebih banyak projecknya dan ini salah satu implementasi merdeka belajar,
Kegiatan merdeka belajar tidak mesti harus dikelas dimana ada tempat kita bisa belajar dan kegiatan ini lebih komplitnya yaitu pasrama kilat,” Ungkapnya. (SB/01).